Thursday 15 November 2007

nirza

Kemiskinan di Indonesia merupakan masalah yang sudah ada sejak dulu. Pada masa penjajahan, masyarakat hidup dibawah garis kemiskinan jumlahnya sangat banyak bahkan hampir seluruh warga Indonesia hidup serba kekurangan. Wajar jika mereka atau bangsa kita hidup miskin pada saat itu, karena tatanan pemerintahan belum stabil, baik itu dibidang politik, ekonomi, sosial dan budaya terutama disektor ekonomi yang sangat memprihatinkan. Banyak masyarakat yang masih mengantri sembako saat itu, memang sungguh ironis sekali jika melihat kenyataan bahwa negara Indonesia yang kaya akan sumber daya alam harus rela mengantri dengan antrian panjang hanya untuk mendapatkan sekantung beras. Tapi memang itulah yang terjadi, kita hidup dibawah penjajahan bangsa kulit putih yang sangat kejam.

Masalah kelaparan menjadi permasalahan utama bagi pemerintah kita karena banyak anak-anak yang menderita busung lapar pada saat itu. Pemerasan tenaga yang berlebihan oleh para penjajah pun membuat kita terpuruk pada suatu penderitaan yang panjang. Kekejaman mereka (para penjajah) bukan hanya sebatas pemerasan tenaga kita secara paksa, namun mereka pun menyabotase sumber daya alam yang amat melimpah itu dengan tamak. Penderitaan yang bangsa Indonesia alami pada saat itu memang sangat menyedihkan karena selain mereka menderita kelaparan dan hidup dibawah garis kemiskinan, mereka pun tidak diberi kesempatan untuk mengenyam dunia pendidikan yang memegang peranan penting namun pada saat itu masalah pendidikan dipandang sangat tidak penting oleh warga kita dan hal itu haruslah dimaklumi karena memang pemikirannya belum jauh mengacu pada perihal pendidikan karena jangankan untuk sekolah, untuk mendapatkan sesuap nasi pun rasanya sulit, jadi wajar saja jika mereka agak mengesampingkan masalah pendidikan yang sebetulnya sangat penting, tapi memang seperti itulah keadaan bangsa kita pada saat itu, mereka terlalu sabar untuk diperbudak oleh kekejaman dan kebiadaban para penjajah tersebut. Tapi yang jelas jangan salahkan masyarakat awam tersebut karena keterbelakangannya, bangsa Indonesia versi jaman penjajahan memang jauh tertinggal dalam hal pendidikan bahkan mereka butuh uang bukan untuk sekolah tapi hanya untuk mendapatkan pengganjal perut yang memang pada saat itu sangat sulit mendapatkan makanan yang layak makan. Akibat fatal tersebut bukan disebabkan oleh mereka yang bersikap pasif menyikapi masalah pendidikan namun karena kurangnya fasilitas yang memadai dan bahkan bisa dikatakan sangat minim. Seperti yang telah diungakapkan diatas, Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam namun cara pengelolaannya kita masih jauh tertinggal dan hal itu yang menyebabkan kita mudah dijajah oleh bangsa asing.

Kurang terampilnya bangsa Indonesia mengelola kekayaan alam, dianggap memberi aba-aba kepada para penjajah yang berotak licik itu untuk menguasai harta waris nenek moyang kita, sehingga dengan mudahnya mereka menyusup ke Indonesia yang terdiri dari banyak pulau ini. Dengan siasat yang sedikit demi sedikit mereka terapkan pada cara mereka dan akhirnya dengan mudah menguasai bangsa kita yang pada saat itu lengah dan terbuai oleh bujuk rayu bangsa penjajah yang banyak mengiming-imingi bangsa Indonesia dengan banyak hal, namun pada akhirnya itu hanya siasat busuk mereka saja untuk menutupi maksud jelek nya. Hingga akhirnya bangsa kita terpuruk dalam kurun waktu 3,5 abad lamanya dibawah tekanan dan intervensi para penjajah dalam banyak hal, namun karena perjuangan bangsa Indonesia yang keras untuk keluar dari cengkraman bangsa kulit putih yang biadab itu, rakyat Indonesia mulai melakukan perlawanan yang panjang dan sampai akhirnya kita bisa lolos dari masa penjajahan dan kita masuk pada masa pemerintahan kita yang sebenarnya.

Sekarang yang jadi permasalahan bangsa Indonesia saat ini adalah masalah kemiskinan dan pendidikan formal yang tidak merata. Kita sudah lama bebas dari penjajahan bangsa kulit putih namun masalah busung lapar atau kemiskinan dan pendidikan masih menjadi masalah utama bagi kita dan sebenarnya keadaan ekonomi dan politik negara Indonesia saat ini pun belum sepenuhnya pulih dan tidak jauh berbeda dengan keadaan di masa penjajahan namun dengan usaha dan kegigihan para pemimpin kita, seharusnya rakyat Indonesia jangan pernah mengalami mimpi buruk di masa lalu, sehingga pemerintahan yang sekarang ini yakni pemerintahan Sby-Kalla seharusnya pemulihan-pemulihan diberbagai bidang dilakukan dengan baik dan jangan hanya berjanji pada saat menjelang pemilihan presiden saja. Seperti di masa penjajahan dulu, bangsa Indonesia mengalami masalah kelaparan yang berkepanjangan sehingga muncul penyakit busung lapar, hal ini pun masih saja terjadi pada bangsa Indonesia pasca penjajahan. Seperti di daerah lombok yang masyarakatnya masih banyak mengalami busung lapar, terlebih lagi anak-anak yang masih balita.

Sangat ironis sekali kedengarannya, karena kenyataannya mimpi buruk itu masih kita alami yakni dalam hal kemiskinan dan masalah busung lapar. Dengan begitu secara tak langsung Indonesia dapat dikatakan masih terjajah dalam hal pemerataan kemakmurannya. Tak sedikit dari masyarakat Indonesia pun yang hidup serba berkecukupan bahkan bisa dibilang berlebihan, namun dibalik itu semua, masyarakat Indonesia masih banyak yang hidup di bawah garis kemiskinan. Banyak dari masyarkat Indonesia yang hanya mengenal pendidikan formal sebatas pendidikan dasar saja dan ada pula yang sama sekali tidak mengenyam bangku sekolah. Hal itu pun membuktikan bahwa rakyat Indonesia masih belum mampu keluar dari jaman penjajahan namun dalam hal ini penjajahan dalam arti yang bukan sebenarnya.

Sekarang yang jadi permasalahan adalah bagaimana cara menghapuskan kemiskinan dan ketidak berpihakkan pendidikan pada masyarakat yang tidak mampu, apakah pemerintah akan terus mensubsidi dana untuk pendidikan dan menerapkan sistem pendidikan gratis bagi masyarakat yang kurang mampu ataukah pemerintah hanya menggembar-gemborkan hal itu saja tanpa adanya perealisasian yang jelas dan pasti, semua itu memang sudah menjadi program utama pemerintah dan kita pun sebagai masyarakat Indonesia sudah sepantasnya tahu tentang langkah-langkah apa yang pejabat tinggi kita lakukan karena sesunguhnya langkah tepat atau tidak tepatnya yang mereka lakukan adalah sesuatu yang akan menentukan nasib jutaan rakyat Indonesia khususnya rakyat yang kurang beruntung.**

1 comment:

  1. Aha!
    Nirza punya blog..asik!
    link-nya dipasang di blog abang ya..

    coba deh di modif ameh keren. di blog abg ada link ke blog tutorial, bisa dipraktikan tuh. gretongan lagi!

    ReplyDelete

Apply ur commnet here..thanks